“ OM AWIGHNAMASTU NAMASIDAHAM.”. .
 
Sujud
 bakti kami ucapkan kepada Batara Catur Muka atas anugrah 
beliau,mudah-mudahan di dalam kami menulis sejarah Desa Dencarik ini 
tidak ada hambatan ataupun kesulitan yang lain.
Pada
 jaman dahulu ada seorang Brahmana yang bergelar Pendeta, yang sangat 
terkenal yaitu bernama Ida pedanda Ngurah Lelandep, kemudian tinggal di 
janggalaga kusa yang sekarang disebut desa banjar.
Sesudah
 beliau mendapatkan pengakuan sebagai anak, kemudian Ida pedanda ngurah 
Lelandep di upacarai oleh ayah beliau yang bernama Ida Pedanda Sakti 
kemenuh bertempat di Desa Kayuputih, dan seterusnya Beliau di kukuhkan, 
serta di berikan ajaran tentang keberahmanan ajaran Weda Paraga.
Dihentikan
 cerita ini sebentar, sekarang ada Putra Beliau yang bernama Ida Wayan 
Kajang, Ibunya berasal dari keturunan utama, yaitu semua berpikiran 
baik, dan sangat hormat sebagai seorang anak.
Kemudian
 berasrat lah beliau berkeinginan berpergian kesuatu tempat, yaitu 
kepinggiran sebelah timur, sambil beliau melihat wilayah yang sangat 
indah, disaat beliau datang di pantai sebelah utara, dan terlihat 
wilayah itu seperti persawahan, sesudah merasakan keindahan dipinggir 
sebelah timur, dalam hati Beliau ingin menghadap Ibunda di Kerajaan. Dan
 Beliau berkata pada Ibunda ”Wahai Ibunda keinginan Putramu ini ingin 
secepatnya datang ke sebelah timur, karena disana ada tempat yang indah,
 di sana (ditempat yang indah itu) Hamba akan membuat suatu wilayah.“ 
Lalu Ibunda menjawab, “ Wahai Anak ku janganlah demikian, karena tidak 
ada artinya jika tempat disebelah timur itu kamu minta, karena nantinya 
bisa menjadi kesulitan, sebab tanah di sebelah timur itu disebut 
Pembuangan, karena merupakan tempat bermacam-macam kekotoran, 
benar sekali juga memberitahukan kepada ayahmu untuk meminta ijin, andai
 kata sudah diijinkan / diberikan oleh ayahmu, silahkan kamu tingal 
disebelah timur, namun nanti janganlah lupa kepada ibumu, karena ibumu 
akan semakin tua di kerajaan.”
Berkatalah
 Ida Wayan Kajeng kepada Ibunya, “Wahai Ibu tinggalah menetap di 
kerajaan dan jangan melupakan segala yang telah diajarkan oleh sastra, 
janganlah kawatir dengan kehidupan Hamba di sebelah timur,” dan pada 
saat itu pergilah Beliau menuju arah timur, perjalanan Beliau dari 
Jenggala Kusa / sekarang Desa Banjar.
Sesudah
 Beliau sampai di tempat sebelah timur dan di pandang sangat menarik 
wilayah itu, dan setiap desa itu sangat indah karena berada di antara 
gunung dan pantai yaitu tempat yang sangat diinginkan dari dahulu. 
Sesudah lama Beliau tinggal disana, lama kelamaan banyak orang datang 
berbakti kepada Beliau, serta membuat tempat tinggal disana, dalam waktu
 yang sangat cepat wilayah itu penuh dengan orang-orang / penduduk, 
sehingga menjadilah tempat itu sebuah wilayah pedesaan berdasarkan 
pembicaraan Beliau yaitu, Ida Wayan Kajeng, maka wilayah itu kemudian 
dibagi menjadi :
-  
 Bagian pinggir Utara berdampingan dengan pantai, disana tempat itu 
tidak kekurangan air dan sangat baik tanah itu menjadi persawahan / 
carik
-   
 Di sebelah Selatan sangat baik dijadikan tanah pekarangan, atau wilayah
 desa, karena desa itu ada diselatan persawahan / carik, maka wilayah 
desa itu diberi nama “ Desa Dencarik”
Demikianlah yang dapat kami ceritakan tentang sejarah wilayah Desa Dencarik, tentunya dalam penyampaian ini ada kata-kata ataupun tata bahasa yang kurang, kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya.
0 komentar:
Posting Komentar