Kamis, 22 November 2012

VISI & MISI, LUAS WILAYAH DESA DENCARIK (10 APRIL 2012)


Visi dan Misi :
Visi
Mewujudkan Desa Dencarik yang Sejahtera dan Damai berlandaskan konsep Tri Hita Karana”
Misi
       a.   Meningkatkan perekonomian kerakyatan
       b.  Memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan kualitas SDM
       c.  Meningkatkan Kesadaran Hukum serta Penegakan Hukum bagi masyarakat
       d.  Meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
       e.  Meningkatkan Harmonisasi antar sesame manusia
        f.  Meningkatkan kelestarian lingkungan 


Luas Wilayah Desa :
Pemanfaatan wilayah :
     1.   Perkebunan       :   46  Ha
     2.   Pertanian          :   178 Ha
     3.  Tegal                :   81  Ha
     4.   Perumahan       :   30   Ha
     5.  Kuburan           :     -

SEJARAH DESA DENCARIK



“ OM AWIGHNAMASTU NAMASIDAHAM.”. .
 
Sujud bakti kami ucapkan kepada Batara Catur Muka atas anugrah beliau,mudah-mudahan di dalam kami menulis sejarah Desa Dencarik ini tidak ada hambatan ataupun kesulitan yang lain.
Pada jaman dahulu ada seorang Brahmana yang bergelar Pendeta, yang sangat terkenal yaitu bernama Ida pedanda Ngurah Lelandep, kemudian tinggal di janggalaga kusa yang sekarang disebut desa banjar.
Sesudah beliau mendapatkan pengakuan sebagai anak, kemudian Ida pedanda ngurah Lelandep di upacarai oleh ayah beliau yang bernama Ida Pedanda Sakti kemenuh bertempat di Desa Kayuputih, dan seterusnya Beliau di kukuhkan, serta di berikan ajaran tentang keberahmanan ajaran Weda Paraga.
Dihentikan cerita ini sebentar, sekarang ada Putra Beliau yang bernama Ida Wayan Kajang, Ibunya berasal dari keturunan utama, yaitu semua berpikiran baik, dan sangat hormat sebagai seorang anak.

Senin, 19 November 2012

PERANG BANJAR


PERANG BANJAR

Tahun  1868 Desa Banjar ini kembali mengemika setelah Belanda menguasai Buleleng dengan politik “Tawan Karang” saat itu I Gusti Ketut Jelantik di angkat menjadi “Regen” oleh kompeni (Belanda). Distrik Banjar yang dipegang oleh Punggawa Ida Made Rai, sangat-sangat tidak setuju. Oleh karena itu, Ida Made Rai selaku Punggawa Distrik Banjar berontak melawan kekuasaan kompeni. Belanda tidak tinggal diam dengan bantuan I Gusti Ketut Jelantik Regen Buleleng, Distrik Banjar di gempur habis-habisan.
16 September 1868 terjadi pertempuran sengit di Banjar Corot Desa Cempaga, Serdadu Belanda dipimpin oleh Lwig Stegman dan Letnan Nijs, sedangkan bantuan I Gusti Ketut Jelantik dipimpin oleh patih Beliau yang bernama I Ketut Liarta. Banjar Sendiri dipimpin oleh Ida Made Rai bersama adiknya Ida Nyoman Ngurah, keberuntungan ada di pihak Banjar. Belanda kalah, Kapten Lwig Stegman dan Letnan Nijs gugur diikuti kurang lebih 100 serdadu Belanda
Sebelum Belanda menyerbu Banjar Ida Made Rai sempat diangkat oleh rakyat Banjar untuk menjadi Resi di Banjar yang didukung oleh Raja Bangli dan Desa-desa tetangga seperti : Kalianget, Tangguwisia, Patemon, Kayu Putih. Kalau serbuan pertama dari arah timur (dari kota Singaraja), maka kedua kalinya Banjar diserbu dari arah Barat (dari Pengastulan) oleh Belanda dibantu oleh L Wayat Tragi (Perbekel Pengastulan)

RIWAYAT DESA BANJAR


RIWAYAT DESA BANJAR

Desa Banjar tergolong Desa Tua, tetapi tidak tergolong Desa Bali Aga. Wilayah Desa Banjar membujur  dari tepi laut sampai dengan dataran tinggi (dari utara ke selatan). Denghan demikian Desa Banjar seperti terbagi dua wilayah yaitu sebagian ada di  dataran rendah dan sebagian lagi berada di dataran tinggi, jadi keberadaannya dekat dengan laut dan pegunungan.
Walaupun Desa Banjar ini termasuk Desa tua tidak ada prasasti, ataupun petunjuk-petunjuk kapan Desa ini mulai dibangun atau didirikan. Hanya ada satu petunjuk (yang  belum tentu begitu adanya) tetapi sudah dianggap benar , yang tertera dalam babad “Taru Pinghe” yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dahulu kala, pada saat Kerajaan Sweca Pura-Gelgel, Klungkung, di perintah oleh “Ida Dalem” beliau mengangkat  “Danghyang Wiraga Sandhi” sebagai Purorita (penasehat spiritual). Danghyang Wiraga Sandhi  adalah seorang Pandita yang sangat menguasai ajaran Agama Hindu, sehingga Kerajaan Sweca Pura mengalami jaman keemasan, tentram, damai, dan sejahtera. Begitulah Kerajaan Swecapura menjadi agung, berkat kepemimpinan yang bisa menselaraskan kepentingan lahir dan batin. Karena sudah lama beliau (Danghyang Wiraga Sandhi tinggal di puri Gelgel)(swecapura), lalu Beliau bermaksud pulang kembali ke Jawa (karena Beliau adalah seorang Brahmana asal Jawa). Maka atas seijin sang Raja, berangkatlah Beliau dengan berjalan kaki diiringkan oleh ke 5 Putra Beliau yang sudah menjadi Pandita yang bernama :

Sabtu, 17 November 2012

PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL, FAKTOR PENYEBAB, BENTUK, SALURAN-SALURAN DAN DAMPAK MOBILITAS SOSIAL (KLS XII, SMT I, BAB II, KB II)

A.  Pengertian Umum :

Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. 

Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility) Pengertian menurut Ahli : 


  • Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. • 

  • Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. 
  • PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL,FAKTOR PENYEBAB,BENTUK PENGENDALIAN DAN DAMPAK KONFLIK SOSIAL (KLS XII, SMT I, BAB II, KB I)


    Pengertian Konflik

    Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

    Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
    Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakatdan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
    Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat 
    menciptakan konflik.

    FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
    1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
    Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

    PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL, CIRI-CIRINYA, FUNGSI DAN BENTUK STRUKTUR SOSIAL (KLS XII, SMT I, BAB II, KB I)


    Pengertian Struktur Sosial

    Struktur Sosial dapat dilihat dari bentuk, ciri-ciri dan fungsi. Dilihat dari bentuknya terdiri dari stratifikasi dan diferensiasi dan dilihat dari ciri-cirinya diantaranya adalah muncul pada kelompok masyarakat, berkaitan dengan kebudayaan, dapat berbah dan berkembang, serta dilihat dari fungsinya adalah fungsi identitas, fungsi kontrol dan fungsi pembelajaran. Secara harfiah struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Bila dilihat dari asal katanya, asal kata struktur dari bahasa latin "structum" yang berarti menyusun, membangun sebuah gedung atau secara umum dapat dimaknai sebagai kerangka.
    A. Pengertian Struktur sosial
    Para ahli sosiolog merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
    a. George Simmel mengatakan bahwa struktur sosial itu hanya sekedar sekumpulan individu serta pola perilakunya namun masyarakat tidak independen dari individu yang membentuknya.
    b. George C. Homans, struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
    c. William Kornblum, struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku individu.